Banyuwangi – Pada umumnya petani di Desa Sumberasri menanam berbagai jenis tanaman seperti jagung, kedelai, padi, cabai, jeruk manis, dan jeruk nipis.
Namun, untuk saat ini hampir secara keseluruhan dari para petani setempat beralih ke benih-benihan, selain itu para petani juga kerap menanam buah naga yang di pasangi dengan lampu.
Hal ini dikarenakan harga jual jagung, kedelai, cabai, jeruk, kadang kala naik turun dan tidak mencukupi modal tanam, maka mereka berupaya untuk menanam tanaman yang hasilnya bisa mengembalikan modal sebelum-nya.
Pada saat ini petani di desa Sumberasri menanam benih-benih kacang jenis KP 15, bijinya berwarna merah. Mereka menerapkan sistem menjual benih kacang yang sudah dikeringkan terlebih dahulu atau dijemur selama beberapa hari sampai kering.
Setelah proses penjemuran atau pengeringan selesai, maka benih-benih tersebut dijual pada pengepul yang sebelumnya sudah memberikan benih untuk ditanam para petani.
Hendra salah satu petani benih-benihan di desa sumberasri membeberkan bahwa saat ini kebanyakan dari petani benih-benih menanam kacang dengan jenis KP 15, yang benihnya berwarna merah.
“Harga jual kami kepada pengepul per kg sebesar Rp50.000, dengan jenis KP 15. Kebanyakan petani menanam sebanyak 1/4 hektar, seluas lahan tersebut mendapatkan penghasilan kurang lebih Rp10.000.000 kotor.” Kata Hendra
Selanjutnya Hendra mengatakan kalau dihitung untuk penghasilan bersih nya, kira-kira berkisar sampai Rp7.000.000.
“Pada penanaman ini membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Jadi selama 3 bulan para petani merawat dari proses penanaman, pengobatan, pemupukan sampai saatnya waktu panen tiba.” Tutupnya.(Ayu/Jurnalis Media Desa Ketapang)